 |
|

Ketika dirimu mulai dan selalu mengungkit masa laluku, aku muak. Aku ingin kau berhenti membicarakan itu. Aku lelah membahas masa lalu yang tiada batas kau cerca dihadapanku. Sekarang, yang ada hanya dirimu, bukan dia, dia, atau yang lainnya. Aku harap kau mengerti. Aku lelah ketika kau hanya membasuh pendengaranku dengan buih-buih masa laluku. Aku lelah ketika kau terus saja berusaha membingkai potret masa lalu yang terlalu kelam untuk hadir diantara kisah kita. Kisah tentang kita yang seharusnya tidak kau gores dengan serpihan sisa masa lalu. Kisah yang seharusnya diukir dengan pahatan harapan-harapan masa depan. Dan kisah yang seharusnya terlukis indah dibalik kesalahan masa lalu yang akan kita tutup diakhir cerita kita berdua. Berdua melewati batas waktu menuju peraduan asa. Bersama membangun kokohnya istana peristirahatan senja. Merajut tali kasih yang cukup untuk menebalkan pertahanan kita berdua. Dan melengkapi hari demi hari yang ditulis menggunakan tinta kasih bersolek kerinduan yang tiada jemu sampai di pintu keabadian kita berdua.

9-03-12