TUGAS BIOLOGI
Disusun Oleh :
Dara Hermalita N.
XG/10
Minggu, 5 Mei 2013
Kasus / Kegiatan
-Banyaknya Limbah Plastik di sekitar SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL-
?
Permasalahan : Banyaknya limbah plastik disekitar sekolah kita memang tidak dapat dipungkiri, terutama bagi warga sekolah yang membeli berbagai macam makanan & minuman yang akan menyisakan bungkus makanan dan atau minuman yang berupa sampah/limbah plastik. Permasalahan ini muncul disebabkan oleh berbagai hal yang mungkin akan rumit untuk ditanggulanginya. Banyaknya warga sekolah yang tidak membawa media untuk pengganti limbah/ sampah plastik merupakan salah satu penyebab timbulnya kejadian tersebut. Warga sekolah lalu akan melakukan jalan pintas yang mungkin lebih terlihat efektif dan tidak merepotkan yaitu dengan jalan membeli makanan dan minuman yang sebenarnya akan menimbulkan sisa – sisa limbah / sampah plastik.
Dampak yang ditimbulkan
Karena kasus / kegiatan diatas, memungkinkan jumlah limbah / sampah plastik akan bertambah banyak, sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Untuk kasus/kegiatan di area SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL sendiri jika dihitung berapa banyaknya limbah/sampah plastik, dapat mencapai ± 80.000/tahun limbah/sampah plastik dan itu hanya dihitung pada penggunaan limbah/sampah yang hanya mencakup siswa & siswi SMA NEGERI 1 KASIHAN BANTUL jika setiap harinya mengeluarkan limbah/samapah plastik, belum oleh mencapai cakupan seluruh warga sekolah yang akan memungkinkan pengeluaran limbah plastik yang lebih banyak jumlahnya dari 80.000 limbah plastik/tahun.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
• Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
• Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
• PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
• Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
• Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
• Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
• Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
• Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
• Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
• Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Sebagai tambahan pemahaman, saya beberkan beberapa fakta yang berkaitan dengan sampah plastik dan lingkungan:
• Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di Pulau Midway, Lautan Pacific
• Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
• Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil persegi terdapat 46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
• Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
• banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur, makanan yang disukainya.
Saran / Usaha untuk Menanggulangi
Sebenarnya untuk saran / usaha untuk menanggulangi kegiatan, kasus, dan permasalahan tersebut, mungkin akan terasa tidak mudah diterapkan karena tidak dapat dipungkiri bahwa sampah dan limbah plastik sudah menjadi barang yang tidak dapat terpisahkan oleh kehidupan manusia. Di area SMA NEGERI 1 KASIHAN sendiri sudah disediakan 1 galon/kelasnya yang mungkin dulunya memiliki tujuan agar siswa/siswinya tidak melakukan kegiatan membeli minuman diluar kelas untuk menurunkan jumlah pengeluaran limbah plastik di sekolah kita ini. Namun faktanya masih banyak siswa/siswi yang membeli minuman diluar dan tidak menggunakan sarana galon tersebut sebagai mana mestinya. Malah banyak ditemukan bahwa galon yang disediakan per kelas itu tidak pernah terlihat terurus dan digunakan oleh siswa/siswinya.
Banyak alasan siswa/siswi tersebut tidak menggunakan galon sebagai sarana penunjang aktivitas mereka. Salah satunya karena kurangnya media yang disediakan sekolah, yakni gelas. Gelas tersebut akan memungkinkan siswa/siswinya mengubah pola pikir mereka yang dulunya beranggapan “malas” untuk menggunakan air pada galon tersebut, sekarang akan beranggapan untuk ingin memanfaatkan air pada galon tersebut karena adanya media yakni gelas yang sudah disediakan. Tetapi kegiatan sekolah untuk menyediakan gelas untuk tiap siswanya akan terasa tidak memungkinkan karena mungkin akan dikhawatirkan gelas tersebuat tidak akan terpakai sama nasibnya seperti galon yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.
Banyak pula siswa yang beralasan bahwa air didalam galon tersebut terlihat tidak steril dibanding jika membeli diluar sekolah. Padahal faktanya minuman yang dijual diluar tidak memiliki jaminan kesterilannya juga. Siswa/siswi SMA NEGERI 1 KASIHAN tidak memperdulikan bagaimana keadaan minuman yang ada diluar daripada yang ada di dalam kelas yang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Itulah kesalahan yang ada dalam pola pikir sebagian siswa/siswi SMA NEGERI 1 KASIHAN. Ada juga yang berpendapat bahwa mereka malas untuk mengisi ulang air tersebut dan lebih memilih membeli air minum diluar, padahal jika dihitung air galon tersebut jika dipergunakan untuk 32 anak, akan habis dalam 4-5 hari dengan harga air ± Rp. 12.000 sampai Rp. 15.000 namun jika anak membeli minuman diluar, pengeluaran tiap kelas ± Rp. 190.000 / 4-5 hari. Pengeluarannya pun jauh lebih spektakuler banyaknya ketimbang menggunakan air galon yang lebih hemat.
Usaha lain yang dapat memungkinkan agar siswa sadar yaitu dengan diadakannya pamflet/brosur/spanduk tentang manfaat dan tujuan sekolah mengadakannya air galon serta adanya perlombaan bertemakan sisi positif dan manfaat air galon akan sedikit demi sedikit merubah pola pikir siswa/siswi. Adanya pembersihan galon yang dilakukan oleh siswa piket dan petugas kelas yang ditunjuk oleh pihak sekolah secara efektif mungkin juga akan merubah kegiatan siswa yang mulanya membeli diluar, sekarang menggunakan air galon tersebut.
Usaha lain mungkin dengan memberikan jumlah minimum pengeluaran sampah/limbah pada siswa, tetapi cara ini mungkin akan merepotkan pihak sekolah karena susah untuk dipantau. Di area luar SMA NEGERI 1 KASIHAN, untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi. Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Terakhir, mungkin perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik. Cara itupun dapat kita terapkan di sekolah kita ini. Dengan pihak sekolah memberikan ilmu singkat tentang 3R kepada siswa/siswi SMA NEGERI 1 KASIHAN dengan jalan menerapkan pola 3R pada acara-acara penghijauan atau pada saat praktikum. Siswa akan mengetahui bagaimana cara menanggulangi limbah plastik dengan jalan menerapkan 3R secara individual maupun berkelompok. Tetapi pada dasarnya, usaha untuk menanggulangi limbah plastik adalah tergantung kesadaran pribadi tiap indivunya.