
Ini apa? Selalu hal ini terjadi lagi dan lagi. Mengapa? Aku lelah dengan semua ini. Kadang akupun juga merasa tak sanggup menjalaninya kembali. Aku mungkin bisa memilih untuk berhenti dan menutup rapat - rapat semua tentangmu, tentangmu yang abstrak ini. Terkadang hal tentangmu membuatku menyunggingkan dan menarik lebar bibirku tetapi ternyata hal tersebut tidak dapat selamanya tetancap secara permanen di keadaan kita ini. Ternyata ada saatnya pula kuharus membengkokkan bentuk bibirku kearah dalam tanda aku muak dengan semuanya. Mungkin kamu bisa berpikir bahwa aku hanya seorang gadis dengan raut wajah manjanya yang tidak berpikir dewasa sama sekali. Tapi apakah kau tahu bahwa tidak selamanya kau benar? Tidak selamanya yang kau pikirkan ini benar dan sama denganku? Kita ini hanyalah dua makluk tuhan yang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda beda. Harus maklum jika kita bertemu dengan keadaan yang memaksa kita untuk harus mengerti satu sama lain. Ya, hari ini. Kejadian itu terjadi lagi. Kepalaku seperti pecah rasanya. Seperti mengucur darah segar melewati tiap lubang yang ada ditubuhku. Berlebihan? Tidak, mungkin kalian yang menilai berlebihan belum merasakannya berada dititik ini. Ingin rasanya memberontak, mengeluarkan semuanya, tapi aku masih menghargai posisinya. Aku mungkin masih bisa berpikiran yakin bahwa ia yang terbaik untukku. Aku masih berharap seperti itu, karena aku berfikir ini hanyalah fase biasa yang memang seharusnya ada dan dijalani.
Aku harus berusaha
mempertahakannya dan meyakini tidak ada orang lain yang bisa
menggantikannya didalam lubuk yang berada disana. Tapi aku masih selalu mengingat ketika amarah itu meluap-luap. Sangat gersang dan aku hampir tak sanggup untuk menggenggamnya. Dia terasa semakin menjauh dariku, telihat tidak jelas, berubah, dan bukan seperti sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar